Minggu, 28 Februari 2010

KELEMAHAN PERFORM TIM ACAPELLA

KELEMAHAN PERFORM TIM ACAPELLA
ANN JATENG

Berdasarkan pengalaman ada beberapa kelemahan perform tim nasyid acapella saat tampil di panggung. Tentu saja ini membuat penampilan tim menjadi jelek.

1. Alur tidak terkonsep
Pada event reguler, biasanya tim acapella membawakan 3 – 5 lagu, kecuali pada event wedding atau event khusus. Idealnya, lagu pembuka dan lagu penutup adalah lagu yang paling bagus. Namun, kadangkala saking tidak sabaran untuk show up, si munsyid malah mengeluarkan lagu-lagu jagoannya di awal. Lagu penutup malah yang biasa-biasa saja. Penonton yang tidak begitu perhatian, akan menutup kesan tentang tim tersebut kurang lebih seperti ini “Ooooh ternyata biasa aja tho,” Bandingkan jika ditengah perform kita tidak maksimal, tapi lagu terdahsyat disajikan di akhir, “Oooo ternyata bagus ya,” seperti itulah persepsi pendengar

Kesalahan lainnya, tim tidak mampu menyusun lagu-lagunya menjadi satu kesatuan yang mengasyikkan. Ibarat alur cerpen ada pembukaan yang menarik- mulai konflik – konflik puncak –dan anti klimaks, seperti itu juga seharusnya kita menyusun urutan lagu.

2. Asyik sendiri/Gak komunikatif
Menyanyi itu bercerita. Ada pesan kebaikan dalam cerita berwujud nasyid ini. Dalam bercerita, ada dua tokoh : si pencerita dan yang diceritai. Bayangkan seandainya si pencerita itu asyik sendiri : main-mainin microphone gak jelas, matanya cuma menatap dinding samping, wajah tertunduk malu. Akhirnya yang diceritai merasa dicuekin, dan pandangannya siap-siap beralih dari artis menuju layar HP. SMS diterima – SMS dikirim ^_^

3. Attacking awal yang gak asyik
Pernahkah teman-teman menonton sebuah tim nasyid, dengan muka kaku memelas, membuat awalan lagu hanya bermodal kata “lagu pertama kami...X. Baik lagu kedua kami Y...Terima kasih, lagu terakhir kami Z,”. Kalo iya, pertanyaan selanjutnya adalah apa yang ada dibenak teman-teman tentang tim nasyid tersebut? Kasihan? Pengen ketawa? Atau malah berdecak kagum?

Idealnya sebuah lagu diawali dengan sesuatu menarik, entah itu kata-kata memukau, bunyi-bunyian acapella yang menarik, ataupun koreografi yang keren. Kesan pertama harus begitu menggoda.

Kadangkala tim beralasan waktu tampilnya kurang untuk melakukan hal itu. Ingat! Setiap tim mulai sekarang harus menanamkan dalam dirinya “Aku harus mendapat repeat order dari penampilanku saat ini,” Jadi, jangan mau kalo diminta tampil 3 lagu tapi waktu yang disediakan 10 menit. Teman-teman acapella akan kesulitan membangun awalan yang menarik. Yang ada malah teman-teman gugup karena harus menyelesaikan 3 lagu dalam waktu 10 menit. Alih-alih berharap diundang lagi, malah yang ada tim nasyid kita ter-DO dari daftar pengisi acara selanjutnya (kecuali kalo gak ada pilihan lain, selain tim kita he he).

4. Kucel dan semerawut
Nasyid itu indah? Sepakat gak? Kalo sepakat, berarti sepakat juga dengan opini bahwa segala sesuatu perangkat nasyid harus disiapkan dengan indah, termasuk penampilan personil. Bohong besar kalo ada yang bilang suara bagus aja cukup, gak peduli dengan tampilan tim nasyid tersebut. Saat tim tampil, berarti penonton sedang menyiapkan rekaman audio visual tentang tim tersebut. Suara bagus tapi mukanya kucel, baju kusut, pake acara basket (basah ketek, ups ^^) segala. Kalangan pencinta nasyid aja ogah, apalagi orang biasa. Sampai kucing bertanduk (kapan ya he he), mimpi nasyid jadi hiburan hotel, TV, hanya akan menjadi mimpi belaka. Lha, wong penampilan musisi di luar nasyid bagus-bagus, bersih-bersih bin indah-indah kok.

Mulai sekarang, mari kita tanamkan nasyid itu indah dengan menjaga kebersihan dan keindahan penampilan. Jika ingin nasyid membumi, pakailah standar penampilan di bumi. Jangan sampai menjadi terdakwa perusuh dakwah seni, hanya karena saat tampil yang satu pake kaos, yang satu pake kemeja, yang lainnya pake jaket. Yang satu pake jins, sisanya pake celana bahan kain.

5. Gak Kompak
Yang namanya tim acapella, paling tidak ada 5 kepala dengan pikiran yang berbeda. Sering kejadian saat tampil, yang satu pengen nyanyi Kekasih Allah Awan, yang lain pengen nyanyi J.A.P Awan (misalnya lho he he). Dan itu ditentukan di atas panggung. Alhasil, pihak yang merasa kalah jadi ogah-ogahan nyanyi.

6. Ending lagu yang gak memukau
Suatu saat manajemen ANN Jateng nonton konser sebuah band ternama dalam rangka belajar manajemen performance buat tim-tim kita. Satu hal yang membuat kita tertegun. Band itu pintar sekali menutup ending lagu-lagu dengan manis. Ada yang ditutup dengan melodi yang manis. Ada yang ditutup dengan dramaturgi/ koreo yang mengesankan. Ada yang ditutup dengan memancing penonton untuk menyanyikan akhir lirik lagu itu. Sayangnya, belum banyak tim acapella yang mampu melakukan ini. Endingnya standar, flat, dan mudah ditebak.

Rabu, 30 Desember 2009

Awan jowo tuleeeennn.....
monggoooo mas...mbaakk,...

pareeengg...

Minggu, 02 Agustus 2009

Hendro... "Kena deh...!!!"

Akhirnya Hendro kena "pembunuhan karakter" juga....

Senin, 06 April 2009

Seputih Awan


sebuah persahabatan yang sejati, tak lepas dari pertautan hati yang saling terikat janji, dan sebuah komitmen bersama... doakan semoga apa yang kita tuju, dapat tercapai sesuai dengan kehendakNya... aamiin seperti putihnya awan...

Jumat, 16 Januari 2009

Pentingnya Pernafasan

Assalamu'alaikum Wr. Wb

Kali ini Awan coba sedikit menjabarkan salah satu pokok penting bagi seorang penyanyi. Munsyid juga penyanyi kan?apa itu? salah satunya adalah pernafasan. dari sekian banyak hal-hal yang perlu diperhatikan, hal dasar adalah tehnik pernafasan.

Dalam bernyanyi ada satu hal yang sangat penting dalam mempengaruhi nada suara yang dihasilkan. Faktor tersebut adalah tehnik dalam mengolah pernafasan. Hal ini sering kita anggap remeh karena begitu mudahnya bagi kita untuk bernafas. Namun, bukan dengan cara itu mengolah tehnik pernafasan dalam bernyanyi. Apa saja perbedaannya? Dalam artikel kali ini akan coba Awan bedah walaupun mungkin masih banyak kekurangannya.

Dalam bernafas sehari-hari, selama proses bernafas kita menggunakan dada sebagai media tempat menghirup, menahan dan menghembuskan nafas. Sangat berbeda dengan mengolah nafas untuk bernyanyi. Dalam bernyanyi, media yang kita gunakan adalah diafrgama. Dimana letaknya diafragma? Dibawah dada dan diatas perut itulah diafragma. Diafragma inilah yang kita gunakan dalam mengolah tehnik suara yang akan kita hasilkan. Pertanyaannya adalah, mengapa dalam bernyanyi kita menggunakan diafrgama? Ada beberapa keunggulan yang dapat dijabarkan jika menggunakan diafragma. Jika menggunakan diafragma pernafasan kita menjadi lebih panjang, power suara lebih kuat, lebih stabil dan penampilan saat bernyanyi lebih illegal Hal ini perlu untuk dilatih agar panjangnya nafas untuk bernyanyi dan powernya menjadi lebih kuat.. Pada artikel selanjutnya Awan akan coba bedah lagi proses-proses latihannya. Ok tunggu ja ya. wassalam

Oleh : Pras Litbang dan Alif Diklat ANN Jateng

Rabu, 14 Januari 2009

Membentuk Sebuah Tim Nasyid

Assalamu’alaikum

Ketemu lagi dengan Awan nih. Ini tulisan sesuai dengan janji Awan untuk menuliskan tips-tips untuk membentuk sebuah tim nasyid. Sebelum membuat sebuah tim, sebelumnya Anda harus tahu dan paham dulu, tentang tim nasyid sendiri. Jadiiiiii, he-he senangnya becanda mulu. Jadi, nasyid itu adalah sebuah kesenian yang dalam penampilannya, apa yang dibawakan, dan lirik yang ditampilkan itu berisi dengan tema-tema kebaikan, membawa para pendengar untuk tidak melupakan dan selalu mengingat Allah dan Rasul-Nya. Yang jelas apa yang dibawakan itu berisi kebaikan dan cara membawakannya pun penuh dengan kesopanan dan sikap yang ramah. Nasyid sendiri ada dua tipe, acapella, haroki dan musik. Nah tinggal teman-teman aja mau pilih yang mana, pokoknya sesuai dengan tipe tim yang akan teman buat, mungkin sesuai dengan visi dan misinya. Sebuah tim tidak harus beranggotakan 5-7 orang, kalau acapella ya mungkin harus terdiri dari banyak orang, tapi kalau musik bisa 1 atau 2 orang saja.

Nih bagi yang acapella akan banyak tantangan yang harus ditempuh. Tim nasyid itu bukan cuma 1 orang saja yang penting, misal vokal, bass, instrumen dan choir, tapi semuanya berkaitan. Kalian tidak bisa sendiri-sendiri dan merasa diri kalian adalah sebgai yang terpenting. Coba deh bayangin, jika vokal aja tanpa bass, instrument dan choir, tentu hasilnya tidak menarik. Demikian juga sebaliknya, apalagi jika cuman bass doank, atau instrument dan choir doank, wah ndak kebayang deh anehnya. Tapi semua disini memerankan peran yang sangat penting untuk menjaga performancenya. Jika semua beres, tapi choir ndak kompak, akan terasa sumbang banget deh. Yang lebih parah nih, kalau nada yang diambil oleh vokal tidak pas dengan yang lain, lho akan merasa sangat pahit deh tu lidah. He-he. Jadi ya susah-susah gampang sih, asal dinikmati dan serius dalam proses latihan akan tampak deh hsailnya. Ya sebelum itu, pasti aka nada pengalaman-pengalaman seru dan menarik untuk diambil benang merahnya. Contoh nih, percaya nggak percaya, dalam 5-6 kali Awan tampil hamper semua personil membuat kesalahan di masing-masing tempat. Kadang yang salah vokalnya, ya salah nada, nadanya kagak nyampek, dan sampai lupa sama liriknya, duh-duh malu rasanya. Bass yang lupa juga, instrument yang salah nada dan choir 1 -2 yang nggak nyambung n nggak kompak. Semua ini pernah Awan rasakan, sampai kebawa mimpi lho, he-he.

Apa yang terjadi selama prose situ, bukan hanya melatih mental dan kesiapan kalian. Akan tetapi juga akan membentuk jiwa dan sikap tim itu sendiri. Bagaiamana kalian bersikap ketika di panggung, bagaimana perilaku kalian setelah turun dari panggung dan bagaimana solusi yang akan kalian ambil itu akan di tanggung seluruh anggota bukan 1 orang saja. Satu hal lagi yang penting, bagaiamana sikap yang harus diambil oleh seorang ketua tim. Jadi dalam itu harus ada leadernya juga dan bukan harus vokal bisa bergantian kok. Di Awan dulu ketuanya (mas’ulnya) Hendro dia posisinya Bass, setelah itu diganti dengan Mas Pras yang posisinya di choir 2/3. Disinilah sikap seorang ketua sangat diperlukan, jadi tugasnya ya susah-susah gampang. Lama kelamaan setelah sekian lama mengalami penderitaan, akhirnya semau itu sudah terlewati, tapi bukan berarti perjuangan telah berakhir. Sekarang tiba saatnya bagi sebuah tim untuk meng-ekxplore semua kemampuannya. Disini akan terbentuklah sebuah tim akan jadi apa bentuknya. Ni tergantung dari sifat tim dan aliran yang diambil nantinya.

Oh ya nih sebelum kelupaan. Dalam tim nasyid itu, ada orang lain juga di luar tim yang juga sama pentingnya, yaitu manajer dan pelatih. 2 orang yang sering kali terlupakan dan terpinggirkan (maaf ya nuat manajer dan pelatih Awan). Tahu kan tugasnya? Ya manajer untuk mempublikasikan tentang tim kalian dan pelatih yang melatih teknik vokal dan aransmen lagu kalian. Ingat ya, jangan kalian melupakan jasa dan pengorbanan dari manajer dan pelatih. Oleh karena itu, jika mereka menginginkan agar kalian tampil ALL OUT, kalian harus berupaya untuk ALL OUT. Begitu caranya menghargai jerih payah mereka. Disini Awan tidak perlu menuliskan apa-apa saja yang telah mereka korbankan untuk kami, tapi yang jelas sangat-sangat berat pengorbanan mereka. Di saat kita mungkin bisa senang-senang berbagi cerita setelah tampil, mereka masih sibuk memikirkan apa lagi yang harus dibenahi, dikembangkan dan kemana lagi agar kalian mendapatkan kesempatan lagi untuk tampil. Pokoknya …. Pokoknya…

Itu dulu ya. Ntar akan Awan tuliskan lagi tips dan trik lainnya. Ok jadi sering-sering ya buka blog Awan dan sebarkan ke yang lain ok. Wassalam


Oleh : Alif Diklat ANN Jateng dan Pras (Awan) Litbang ANN Jateng